Berada di posisi dosen muda ternyata tidak semudah yang terlihat. Sementara tugas administratif yang melelahkan menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, para dosen milenial berusia 26-35 tahun juga dihadapkan pada dilema unik di lingkungan kampus.
Interaksi Santai yang Disalahartikan
Dosen muda seringkali dianggap enteng oleh mahasiswa karena usia yang tidak terlalu jauh berbeda. Meskipun menciptakan suasana kelas yang santai, tidak jarang mahasiswa justru bersikap kurang ajar dan meremehkan, tanpa menyadari batas antara bercanda dan serius. Menghadirkan atmosfer yang santai dalam kelas sebenarnya adalah upaya untuk membangun kenyamanan dan interaksi positif. Namun, tanpa disadari, interaksi tersebut kadang disalahartikan, menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan dosen-mahasiswa.
Tantangan Tegas Dalam Menegakkan Disiplin
Tantangan lain yang dihadapi oleh dosen muda adalah mahasiswa yang tidak memahami batasan waktu dan bersikap kurang ajar. Ironisnya, ketika dosen muda menegakkan aturan dengan tegas, seringkali mereka dianggap kurang menyenangkan. Seakan-akan kebaikan mereka dihapus hanya karena menjaga disiplin. Menegakkan disiplin bukanlah usaha untuk membuat mahasiswa merasa tidak nyaman, tetapi justru untuk menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan adil. Bagaimanapun, menjadi dosen muda berarti harus memutar otak untuk menemukan keseimbangan antara otoritas dan kedekatan dengan mahasiswa.
Dosen Muda vs. Dosen Senior: Duel Gaya Pengajaran
Tantangan tidak berakhir di situ. Dosen muda juga harus berhadapan dengan pandangan tajam dari dosen senior yang meragukan seriusitas mereka. Meskipun tujuannya hanya ingin menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, seringkali dosen muda dianggap keliru oleh rekan-rekan senior. Duel gaya pengajaran antara dosen muda dan senior tidak selalu harus menjadi pertarungan. Sebaliknya, ini adalah peluang untuk pertukaran ide dan pengalaman yang dapat memperkaya lingkungan akademis. Kolaborasi antara dosen muda dan senior dapat menciptakan pendekatan pengajaran yang holistik dan mendukung perkembangan mahasiswa.
Menjadi dosen muda memang penuh dengan tantangan, tetapi dengan kesabaran, kreativitas, dan komunikasi yang efektif, mereka dapat membentuk lingkungan belajar yang positif dan memberikan kontribusi berharga dalam perkembangan akademis mahasiswa.